Wednesday, 14 May 2014

MENANGGAPI MASALAH YANG TERJADI DI KELURAHAN BANDARHARJO

Assalamualaikum Wr Wb
 
Berita diambil dari SM Cetak - Semarang Metro
SUARA MERDEKA 

30 Oktober 2013

Kejar-kejaran dengan Rob, Tinggikan Rumah


Bila memandangi permukiman warga di wilayah utara Semarang, tak sulit untuk mendapati rumah-rumah dengan ketinggian plafon yang sejajar dengan kepala orang dewasa. Atau juga tinggi pintu yang tak seberapa sehingga mengharuskan orang yang akan masuk membungkukkan badan. Belum lagi, lantai yang tergenang air dan tak kunjung surut, meski itu bukan musim penghujan.
Ratusan warga menjalani kehidupan dengan kondisi rumah seperti ini saban hari. Ya, rob serasa identik dengan wilayah utara Semarang. Air laut yang sedang pasang ini membanjiri perkampungan dan masuk ke dalam rumah. Ribuan warga pun bertahan dalam kondisi ini.
Banyak cerita yang sudah dikisahkan di Suara Merdeka, seperti kisah Yudi Kurniawan, warga Kelurahan Bandarharjo yang merawat neneknya di rumah yang tergenang rob selama tiga tahun.
Selain itu cerita Supardi Warno tentang stasiun kereta barang, dan Ahmad Rifai tentang tegalan yang ia tanami ketela dan pisang sejak 1985 karena tergenang rob. Warga RT 2 RW 7 Kelurahan Bandarharjo, Puji Hastuti (41) mengatakan, hampir setiap bulan, kampungnya menjadi langganan rob dan banjir. Penyakit gatal-gatal, diare, DBD, dan infeksi saluran pernapasan menjadi langganan juga.
’’Bahkan, kami takut jika ada penyakit yang mengancam, yakni lestoporosis,’’ ujar ibu dua anak yang sehari-hari bekerja di Klinik Kesehatan Mer-C itu, kemarin.
Bagi warga yang tinggal di Kelurahan Kuningan, Dadapsari, Panggung Lor, Tawang Mas, Bandarharjo, Perumahan Telo­gosari, Genuk Indah, Kau­man, Sawah Besar, Gayamsari, Tanah Mas, Kebonharjo, Pur­wosari, Rejosari, Tawangsari, Plom­bokan, dan Panggung Kidul, banjir dan rob dianggap kejadian biasa.
’’Biasa, karena sudah terbiasa menghadapi, biasa datang tiba-tiba, biasa tidak diperhatikan, dan hanya dijanjikan pemerintah.
Pompa air di Panggung Lor juga tidak maksimal selama ini. Kawasan Boom Lama apalagi,’’ tutur Sunarsih (43) warga Kaliasin RT 10 RW 04 Kelurahan Ku­ningan.
Beberapa warga mengaku tidak tahu maksud dan tujuan proyek giant sea wall akankah menyelamatkan pemukiman mereka atau tidak. Bahkan mereka menilai, proyek itu justru akan mengancam kehidupan mereka.
’’Gimana mau pindah Mas, buat kebutuhan sehari-hari saja susah. Ketika rob atau banjir datang, ya diterima saja. Sudah kehendak Yang Kuasa. Soal giant sea wall saya sendiri tidak mudeng, jangan-jangan justru menambah parah rob,’’ kata beberapa warga RT 5 RW 6 Desa Morosari, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak.
Bagi Choironi (27) warga RT 5 RW 4, untuk mengantisipasi terjangan air memang tidak mudah. (Muhammad Syukron-87)

TANGGAPAN 

   Saya rasa masalah seperti rob dan kekumuhan di kelurahan bandarharjo itu sudah berlangsung bertahun - tahun. Menurut saya disini kurangnya kepastian pemerintah akan janji - janjinya , harusnya jika mau menata daerah tersebut pemerintah bisa mengatasi masalah ini. dan untuk perumahan yang plafonnya tidak terlalu tinggi itu karena masyarakat yang tinggal didaerah kelurahan bandarharjo itu kelas menengah kebawah jadi jika membangun rumah ya sekedar rumah untuk tidur itu pun sudah dianggap cukup. Tidak memikirkan kelayakan dari pada rumah tersebut, meskipun rumah itu kecil tapi jika pemerintah dapat mengatur dan menata rumah - rumah tersebut akan menjadi baik dan terlihat rapi. dan kekumuhan yang terjadi sekarang bisa berkurang atau bahkan hilang. Pemerinth harus lebih giat dalam sosialisasi mengenai kebijakan yang akan diterapkan. misalnya tentang program Giant Sea Wall, agar program ini bisa diterima dan dipahami masyarakat yang tinggal didaerah yang akan diterapkan kebijakan tersebut. Program ini adalah program untuk mengatai rob didaerah pesisir, pemerintah juga harus meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan untuk masyarakat pesisir dan juga mensosialisaikan agar menjaga lingkungan di daerah pesisir, dengan begitu daerah tersebut agan lebih baik lagi. Intinya mungkin selain butuh kesadaran dalam menjaga lingkungan juga menuntut ketegasan dan kepastian pemerintah menangani masalah - masalah ini serta masyarakat memiliki kesadaran penuh dalam membangun perumahan agar tidak menjadikan kekumuhan di perumahan tersebut.

Wassalamualaikum Wr Wb


baca lainnya juga gan disini :D

No comments:

Post a Comment